Kamis, 06 Juni 2013

PERAWATAN LUKA DAN VULVA HYGIEN


PERAWATAN LUKA PERINEUM ( EPISIOTOMI )

DAN VULVA HYGIEN PADA MASA NIFAS




EPISIOTOMI


Pengertian

Episiotomi adalah insisi perineum untuk memperlebar ruang pada lubang keluar jalan lahir sehingga memudahkan kelahiran anak.



Indikasi

Indikasi untuk melakukan episiotomi dapat timbul dari pihak ibu maupun dari pihak janin.

1.      Indikasi janin
J       Sewaktu melahirkan janin prematur. Tujuannya untuk mencegah terjadinya trauma yang berlebihan pada kepala janin.
J       Sewaktu melahirkan janin letak sungsang, melahirkan dengan cunam, ekstraksi vacum dan dan janin besar.

2.      Indikasi ibu
Apabila terjadi peregangan perineum yang berlebihan sehingga ditakuti akan terjadi robekan perineum, umpama pada primipara, persalinan sungsang, persainan cunam, ekstraksi vacum dan anak besar.
     


Jenis
Berdasarakan tekhnik pelaksanaannya episiotomi dapat dibagi tiga, yaitu :
        Episiotomi Medialis
Insisi dimulai dari ujung terbawah introitus vagina sampai batas atas otot – otot spinkter ani.
·   Eisiotomi Media lateralis
Insisi dimulai dari bagian belakang introitus vagina menuju kearah belakang dan samping.
¸        Episiotomi Lateralis
Insisi dilakukan ke arah lateral mulai dari kira – kira pada jam 3 atau 9 menurut arah jarum jam. Tekhnik ini sekarang tidak dilakukan lagi karena banyak menimbulkan komplikasi.




PERAWATAN LUKA PERINEUM DAN VULVA HYGIENE
PADA MASA NIFAS



Prinsip perawatan luka perineum dan vulva hygiene pada masa nifas tidak berbeda seperti vulva hygiene pada keadaan biasa. Yang perlu diperhatikan pada perawatan luka perineum dan vulva hygiene pada masa nifas adalah :

1.      Vulva hygiene biasanya dilakukan sehabis mandi ( 2 x sehari ) dan setiap sesudah BAK dan BAB.
2.      Pencucian tiap hari dengan menggunakan air hangat dan larutan antiseptik ringan / sabun yang lembut adalah tindakn yang baik sekali untuk mempertahankan agar perineum selalu bersih dan bebas dari sekret yang iritatif.
3.      Panas yang dapat diperoleh dari bola lampu listrik dapat digunakan untuk    mengeringkan daerah perineum dan mengurangi pembengkakan
4.      Luka perineum yang telah dibersihkan diberi bethadine / obat merah dan kemudian ditutup dengan kassa steril serta pembalut atau gurita
5.      Pendidikan kesehatan yang perlu diberikan :
4        Ajarkan cara luka perineum yang dapat dilakukan di rumah.
Mengganti pembalut :
¥  Pda hari 1 nifas : Setiap kali terasa penuh / tiap 3 – 4 jam.
¥  Hari – hari berikutnya : 3 x sehari.
¥  Setelah satu minggu sampai seterusnya : 2 x sehari.

4        Ajarkan cara senam pasca persalinan.
4        Anjurkan ibu untuk memeriksakan diri kenbali ke puskesmas atau bidan setelah 1 minggu setelah post partum atau bila ada keluhan.
4        Menunda bercoitus sampai luka benar – benar sembuh / setelah selesai masa nifas ( 40 hari ).
4        Anjurkan untuk mengkonsumsi makanan berkadar gizi tinggi.





Referensi

1.      Ibrahim Christina S. 1996. “ Perawatan Kebidanan, Jilid 2 .“ Bhratara . Jakarta.
2.      Oxorn Harry. 1990. “ Ilmu Kebidanan : Patologi Dan Fisiologi Persalinan.” Yayasan Essentia Medica . Jakarta
3.        Sarwono Prawirohardjo. 1994. “ Ilmu Bedah Kebidanan.” Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.




 
                                                                                               
MAKALAH SEMINAR
M. A    214
“ PERAWATAN LUKA PERINEUM ( EPISIOTOMI )
DAN
VULVA HYGIENE PADA MASA NIFAS “




           i







DISUSUN OLEH : KELOMPOK VIII

                   FAKHRUZZAINI :            NIM : I / 00 – 10    
                   MARHAIDI                              NIM : I / 00 – 15      
                   NOR EPENDI              NIM : I / 00 – 21      
                   DEDY GUNAWAN                      NIM : I / 00 – 36      
                   RAHADIYAN NOOR         NIM : I / 00 – 52  
                   RUSDIANOR A. RASYID      NIM : I / OO – 55
      



PEMBIMBING  :  SRI YULIANTI, AMK








PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR
AKPER INTAN MARTAPURA
TAHUN AKADEMIK 2001 / 2002     
       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar