Statistika deskriptif
Statistika deskriptif adalah
metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu
gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Pengklasifikasian
menjadi statistika deskriptif dan statistika inferensia dilakukan berdasarkan aktivitas yang dilakukan.
Statistika
deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang dipunyai dan
sama sekali tidak menarik inferensia atau kesimpulan apapun tentang
gugus induknya yang lebih besar. Contoh
statistika deskriptif yang sering muncul adalah, tabel, diagram,
grafik, dan besaran-besaran lain di majalah dan koran-koran. Dengan
Statistika deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan
ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari kumpulan
data yang ada. Informasi yang dapat diperoleh dari statistika deskriptif
ini antara lain ukuran pemusatan data, ukuran penyebaran data, serta kecenderungan suatu gugus data.
Histogram
Dari
suatu data yang diperoleh dapat disusun dalam tabel distribusi
frekuensi dan disajikan dalam bentuk diagram yang disebut histogram.
Jika pada diagram batang, gambar batang-batangnya terpisah maka pada
histogram gambar batang-batangnya berimpit. Histogram dapat disajikan
dari distribusi frekuensi tunggal maupun distribusi frekuensi bergolong.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut ini.
Data banyaknya siswa kelas XI IPA yang tidak masuk sekolah dalam 8 hari berurutan
sebagai berikut.
Poligon Frekuensi
Apabila pada titik-titik tengah dari histogram dihubungkan dengan garis dan batangbatangnya
dihapus, maka akan diperoleh poligon frekuensi. Berdasarkan contoh di atas
dapat dibuat poligon frekuensinya seperti gambar berikut ini.
contoh soal:
Hasil pengukuran berat badan terhadap 100 siswa SMP X digambarkan dalam distribusibergolong seperti di bawah ini. Sajikan data tersebut dalam histogram dan poligon frekuensi.
Penyelesaian :
Histogram dan poligon frekuensi dari tabel di atas dapat ditunjukkan sebagai berikut.
Poligon Frekuensi Kumulatif
Dari
distribusi frekuensi kumulatif dapat dibuat grafik garis yang disebut
poligon frekuensi kumulatif. Jika poligon frekuensi kumulatif
dihaluskan, diperoleh kurva yang disebut kurva ogive. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan contoh soal berikut ini.
Hasil tes ulangan Matematika terhadap 40 siswa kelas XI IPA digambarkan dalam tabel di samping.
a. Buatlah daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari.
b. Gambarlah ogive naik dan ogive turun.
b. Ogive naik dan ogive turun
Daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari dapat disajikan dalam bidang
Cartesius. Tepi atas (67,5; 70,5; …; 82,5) atau tepi bawah (64,5; 67,5; …; 79,5)
diletakkan pada sumbu X sedangkan frekuensi kumulatif kurang dari atau frekuensi
kumulatif lebih dari diletakkan pada sumbu Y. Apabila titik-titik yang diperlukan
dihubungkan, maka terbentuk kurva yang disebut ogive. Ada dua macam ogive,
yaitu ogive naik dan ogive turun. Ogive naik apabila grafik disusun berdasarkan
distribusi frekuensi kumulatif kurang dari. Sedangkan ogive turun apabila berdasarkan
distribusi frekuensi kumulatif lebih dari.
Ogive naik dan ogive turun data di atas adalah sebagai berikut.
1.1. PERANAN STATISTIKA
Dunia penelitian atau riset yang dilaksanakan melalui
penelitian laboratorium atau penelitian lapangan di manapun
dilakukan mendapat manfaat dengan menggunakan dan
memecahkan masalah melalui statistika. Hal ini dilakukan
para peneliti untuk mengetahui apakah hasil penelitian dengan
suatu metode yang baru lebih baik jika dibandingkan dengan
metode yang lama. Dalam pembuatan model dari suatu
penelitian, untuk menyatakan bahwa model tersebut dapat
dipakai atau tidak maka digunakan teori statistika. Bahkan
statistika cukup mampu untuk menentukan apakah faktor yang
satu dipengaruhi oleh faktor lainnya. Jika ada hubungan antara
satu faktor dengan faktor lainnya, berapa kuat hubungan
tersebut? apakah dapat faktor yang satu ditinggalkan dan
faktor lainnya dipakai untuk studi lanjut?
Uraian singkat di atas menyatakan bahwa statistika
sangat diperlukan bukan saja dalam bidang yang terbatas
kepada dunia penelitian tetapi mencakup dunia ilmu
pengetahuan. Mengingat hal tersebut di atas maka dalam
penjelasan berikut diuraikan tentang metode statistika yang
diharapkan dapat digunakan dalam berbagai bidang dan atau
berbagai disiplin ilmu, bukan statistika teoritis, oleh sebab itu
tidak diuraikan tentang penurunan rumus, pembuktian sesuatu
sifat atau dalil-dalil.
1.2. STATISTIK DAN STATISTIKA
Statistik berasal dari bahasa Latin yang artinya adalah
“status” atau negara. Pada mulanya statistika berhubungan
dengan fakta dan angka yang dikumpulkan oleh pemerintah
untuk bermacam-macam tujuan. Statistik juga diturunkan dari
kata bahasa Inggris yaitu state atau pemerintah.
Pengertian yang sangat sederhana tentang statistik
adalah sebagai suatu kumpulan data yang berbentuk angka dan
tersusun rapi dalam suatu tabel, grafik, gambar, dan lain-lain.
Misalnya tabel mengenai keadaan pegawai di kantor-kantor,
grafik perkembangan jumlah penduduk dari waktu ke waktu,
dan lain sebagainya.
Sedangkan pengertian yang lebih luas mengenai
statistik adalah merupakan kumpulan dari teknik
mengumpulkan, analisis, dan interpretasi data dalam bentuk
angka. Dan statistik juga merupakan bilangan yang
menunjukkan sifat-sifat (karakteristik) data yang dikumpulkan
tersebut.
Statistika dapat didefinisikan sebagai suatu ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara
mengumpulkan fakta/data, pengolahan data, kemudian
menganalisis data tersebut sehingga dapat diperoleh suatu
kesimpulan/keputusan.
Statistik dapat dibagi menjadi dua macam yaitu
Statistik Deskriptif dan Statistik Induktif (inferiens). Kedua
macam statistik tersebut sebagai suatu metode yang
mengandung kegiatan-kegiatan dari suatu proses untuk lebih
mudah dipahami dan dapat digambarkan dengan bagan alir
seperti pada Gambar 1.2.
Yang dimaksud dengan statistik deskriptif adalah
usaha penjelasan arti secara fisis (bentuk) atau gambaran
tentang karakteristik data agar dapat dengan mudah dipahami
oleh pihak lain. Misalnya setelah dikumpulkan data, kemudian
diolah dan dianalisis data tersebut sehingga dapat diambil
kesimpulan yang akan ditunjukkan kepada yang
membutuhkannya.
Sedangkan statistik induktif (inferens) adalah usaha
pembuatan inferensi terhadap sekumpulan data yang berasal
dari suatu sampel. Misalnya seorang dokter ingin mengambil
suatu kesimpulan tentang penyakit seseorang tentunya
disamping pemeriksaan secara komunikasi efektif juga
berdasarkan data yang diperoleh dari laboratorium dapat
memperkirakan penyakit apa yang dialami oleh orang sakit
tersebut. Jadi dari sini dapat diterangkan inferensi adalah
merupakan kerja perkiraan, peramalan kemudian pengambilan
keputusan dan sebagainya.
1.3. D A T A
Data dan statistik cukup banyak digunakan sebagai
ilmu pengetahuan yang diaplikasikan dalam kehidupan
manusia sehari-sehari, baik di bidang eksakta maupun sosial.
Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa data dan statistik
sangat erat hubungan antara keduanya.
Data adalah sekumpulan informasi atau nilai yang
diperoleh dari pengamatan (observasi) suatu obyek, data dapat
berupa angka dan dapat pula merupakan lambang atau sifat.
Beberapa macam data antara lain; data populasi dan data
sampel, data observasi, data primer, dan data sekunder.
Selain dari pada itu data juga dapat diterangkan dengan
dua arti yaitu; arti secara kuantitatif dan arti secara kualitatif,
data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau nilai,
contohnya, 6, 40, 100, 250 dan sebagainya, sedangkan data
kualitatif adalah data yang berupa kata-kata, contohnya, baik,
sedang, buruk, dan lain sebagainya.
Kedua data tersebut dapat dikonversikan antara satu
dangan lainnya, misalnya dalam bentuk kuantitatif nilainya
80, maka nilai 80 apabila dikonversikan ke dalam bentuk
kualitatif (dalam bentuk kata-kata) adalah baik (nilai 80 =
nilainya baik).
1.3.1. Pengumpulan Data
Untuk pengumpulan data dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu sensus dan sampling.
Sensus adalah pengumpulan data yang mencakup
seluruh elemen atau seluruh anggota populasi yang diselidiki,
di mana data populasi adalah merupakan sekumpulan
informasi (elemen) atau angka yang menyeluruh pada suatu
obyek. Misalnya data yang diperoleh melalui sensus
penduduk, data yang diperoleh dari hasil penggerebekan di
suatu tempat yang tidak menyenangkan, data ini juga
dikatakan data populasi karena data tersebut adalah hasil
pemeriksaan semua objek yang ada di tempat itu.
Sedangkan sampling (data sampel) merupakan data
perkiraan atau data yang berasal dari sebahagian kecil data
populasi (elemen populasi).
Perlu diketahui bahwa di dalam suatu penelitian jarang
sekali mempergunakan data populasi melainkan data sampel.
Kenapa? karena jika mengambil data populasi akan banyak
memerlukan tenaga ahli, banyak membutuhkan biaya, dan
butuh waktu yang lebih lama dan lain-lain.
1.3.2. Macam-Macam Data
Pengambilan data banyak sekali caranya, antara lain
dapat mendatangi langsung ke obyek yang akan diteliti,
ataupun melalui kuesioner yang diisi oleh obyek penelitian
ataupun melalui bacaan-bacaan yang dikutip dari artikel-
artikel yang tersedia di perpustakaan maupun di kantor-kantor
sebagai laporan yang telah diarsipkan.
Jika data yang diperoleh atau yang akan digunakan
untuk tujuan penelitian disebut data observasi, sedangkan data
yang diperoleh dengan datang langsung ke obyek ataupun
melalui kuesioner terhadap obyek peneliti disebut data primer
dan data yang diperoleh dari bacaan-bacaan atau yang dikutip
dari laporan-laporan yang sudah ada baik di perpustakaan
maupun di kantor-kantor disebut data sekunder.
1.4. PERANAN STATISTIK
Statistik yang diartikan dalam bahasa Latin sebagai
“status” atau negara, sangat berperan di dalam pengelolaan
semua manajemen baik manajemen yang besar maupun yang
sekecil-kecilnya, manajemen negara pada umumnya, ekonomi,
pertanian, perindustrian, kesehatan, farmasi, sampai ke
manajemen rumah tangga pun dengan tidak disadari telah
memanfaatkan statistik dan lain sebagainya.
Peranan statatistik di dalam dunia penelitian dan riset
baik penelitian di bidang sosial maupun sains, selalu
menggunakan ilmu statistik, mulai dari persiapan penelitian,
teknik pengambilan data, sampai ke pengolahan data agar
informasi-informasi atau gambaran-gambaran mengenai
karateristik data dapat dipahami dengan mudah oleh pihak
lainnya.
Salah satu contoh pemanfaatan statistik di dalam
pengelolaan negara, di waktu akan diadakan PEMILU oleh
pemerintah, mulai membuat sensus penduduk yang akan
digunakan sebagai data untuk mempersiapkan apa-apa yang
akan diperlukan, baik bahan, tempat, waktu sampai
keperkiraan biaya yang akan digunakan pada pelaksanaan
pemilu tersebut.
Contoh yang lain di bidang farmasi misalnya, untuk
membuat campuran obat-obatan harus terlebih dahulu
membuat tabel mengenai takaran-takaran, jenis bahan yang
diperlukan.
Di kantor-kantor khususnya di bagian personalia
sering kita lihat tabel-tabel yang tergantung pada dinding
mengenai nama pegawai, jumlah pegawai, jenis kelamin,
golongan, masa kerja, alamat dan lain sebagainya, Ini juga
merupakan statistik yang dinamakan dengan statistik
kepegawaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar