LAPORAN
PENDAHULUAN
GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
DENGAN KASUS ABORTUS.
A. PENGERTIAN
Abortus adalah
ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar
kandungan, yaitu sebelum usia kehamilan 20 minggu dan berat janin belum
mencapai 500 mg. ( PPKLP.UI.1996 ).
Klasifikasi
Abortus :
- Menurut terjadinya, Abortus dibedakan menjadi :
a.
Abortus
Spontan, abortus yang berlangsung tanpa suatu tindakan apapun.
b.
Abortus
Buatan, pengakhiran kehamilan sebelum usia kehamilan mencapai 20 mg, sebagai
akibat suatu tindakan.
c.
Abortus
Therapiutik, ialah abortus yang dilakkukan atas tindakan medik.
d.
Abortus
Kriminalis, ialah abortus buatan yang dilakukan bukan untuk indikasi medik,
melainkan semata-mata untuk menggugurkan kandungan karena kehamilan yang tidak
dikehendaki.
- Menurut gambaran kliniknya, Abortus dibedakan atas :
a.
Abortus
Imminens ialah abortus pada tingkat permulaan, yaitu peristiwa terjadinya
perdarahan dari uterus pada usia kehamilan sebelum 20 mg dengan atau tanpa
kontraksi uterus, dengan hasil konsepsi yang masih utuh didalam uterus serta
ostium uteri masih tertutup.
b.
Abortus
Insipiens ialah abortus dimana seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum
uteri.
c.
Abortus
Inkomplet ialah abortus dimana telah terjadi pengeluaran sebagian hasil
konsepsi dari uterus, namun masih ada yang tertinggal dalam kavum uteri.
d.
Missed
Abortion ialah abortus dimana janin telah mati dalam uterus sebelum usia 20 mg,
akan tetapi hasil konsepsi seluruhnya masih tertahan didalam kavum uteri selama
6 minggu atau lebih.
e.
Abortus
Habitualis ialah suatu keadaan dimana terjadi abortus spontan 3 x atau lebih
berturut – turut.
B. ETIOLOGI
- Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi.
Kelainan hasil konsepsi ini
dapat mengakibatkan kematian atau dilahirkannya hasil konsepsi dalam keadaan
cacat.
Faktor yang menyebabkan
kelainan pertumbuhan :
a.
Kelainan
kromosom.
b.
Lingkungan
endomertrium yang kurang sempurna.
c.
Pengaruh
dari luar.
- Kelainan pada plasenta.
Endarteritis dapat terjadi pada
vili korialis serta dapat menyebabkan oksigenisasi melalui plasenta terganggu,
sehingga menyebabkan gangguan pada pertumbuhan dan adapat menyebabkan kematian
janin.
- Penyakit Ibu.
a.
Penyakit
Mendadak : Pneomonia, Pielonefritis,
Thypus Abdominalis.
b.
Penyakit
Menahun : Bruselosis,
Mononukleus Infektiosa, Toxin, Bakteri, Virus, Plasmodium yang masuk melalui
plasenta.
c.
Hal
– hal lain : Anemia, Keracunan, Operasi
Laparatomi.
- Kelainan anatomik pada uterus.
Kelainan pada uterus dapat
meyebabkan abortus adalah :
a.
Kelainan bawaan : Hipoplasia uteri, uteri subseptus,
uterus bikornis.
b.
Kelainan posisi uterus .
c.
Mioma
uteri.
d.
Laserasi
serviks uteri yang cukup luas, serviks yang inkompleten.
e.
Kondisi
lokal lain, misalnya implamasi ovum pada
segmen bawah rahim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar