Kamis, 06 Juni 2013

LP ABORTUS


LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
DENGAN KASUS ABORTUS.


A.       PENGERTIAN

Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan, yaitu sebelum usia kehamilan 20 minggu dan berat janin belum mencapai 500 mg. ( PPKLP.UI.1996 ).
Klasifikasi Abortus :
  1. Menurut terjadinya, Abortus dibedakan menjadi :
a.        Abortus Spontan, abortus yang berlangsung tanpa suatu tindakan apapun.
b.        Abortus Buatan, pengakhiran kehamilan sebelum usia kehamilan mencapai 20 mg, sebagai akibat suatu tindakan.
c.        Abortus Therapiutik, ialah abortus yang dilakkukan atas tindakan medik.
d.        Abortus Kriminalis, ialah abortus buatan yang dilakukan bukan untuk indikasi medik, melainkan semata-mata untuk menggugurkan kandungan karena kehamilan yang tidak dikehendaki.

  1. Menurut gambaran kliniknya, Abortus dibedakan atas :
a.        Abortus Imminens ialah abortus pada tingkat permulaan, yaitu peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada usia kehamilan sebelum 20 mg dengan atau tanpa kontraksi uterus, dengan hasil konsepsi yang masih utuh didalam uterus serta ostium uteri masih tertutup.
b.        Abortus Insipiens ialah abortus dimana seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri.
c.        Abortus Inkomplet ialah abortus dimana telah terjadi pengeluaran sebagian hasil konsepsi dari uterus, namun masih ada yang tertinggal dalam kavum uteri.
d.        Missed Abortion ialah abortus dimana janin telah mati dalam uterus sebelum usia 20 mg, akan tetapi hasil konsepsi seluruhnya masih tertahan didalam kavum uteri selama 6 minggu atau lebih.
e.        Abortus Habitualis ialah suatu keadaan dimana terjadi abortus spontan 3 x atau lebih berturut – turut.

B.       ETIOLOGI

  1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi.
Kelainan hasil konsepsi ini dapat mengakibatkan kematian atau dilahirkannya hasil konsepsi dalam keadaan cacat.
Faktor yang menyebabkan kelainan pertumbuhan :
a.        Kelainan kromosom.
b.        Lingkungan endomertrium  yang kurang sempurna.
c.        Pengaruh dari luar.

  1. Kelainan  pada plasenta.
Endarteritis dapat terjadi pada vili korialis serta dapat menyebabkan oksigenisasi melalui plasenta terganggu, sehingga menyebabkan gangguan pada pertumbuhan dan adapat menyebabkan kematian janin.

  1. Penyakit Ibu.
a.        Penyakit Mendadak :  Pneomonia, Pielonefritis, Thypus Abdominalis.
b.        Penyakit Menahun           : Bruselosis, Mononukleus Infektiosa, Toxin, Bakteri, Virus, Plasmodium yang masuk melalui plasenta.
c.        Hal – hal lain   :  Anemia, Keracunan, Operasi Laparatomi.

  1. Kelainan anatomik pada uterus.
Kelainan pada uterus dapat meyebabkan abortus adalah :
a.        Kelainan  bawaan : Hipoplasia uteri, uteri subseptus, uterus bikornis.
b.        Kelainan  posisi uterus .
c.        Mioma uteri.
d.        Laserasi serviks uteri yang cukup luas, serviks yang inkompleten.
e.        Kondisi lokal lain, misalnya implamasi ovum  pada segmen bawah rahim.
               

               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar